Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Amber, Batu Penunjuk Kehidupan Purba

Amber adalah fosil pohon resin yang telah dihargai untuk warna dan alam sejak zaman Neolitikum. Kendati kebanyakan fosil berupa tulang keras, cangkang, dan gigi, kadang - kadang ada hewan kecil utuh yang terawetkan dalam amber, salah satunya damar pohon yang mengeras oleh waktu. Seekor tawon, yang terperangkap sekitar 30 juta tahun yang lalu dalam damar yang waktu itu lengket, mungkin dapat terlihat saat ini terbungkus dalam amber. Kaki - kakinya kurus panjang, sayapnya yang berurat dan mata berfaset yang diawetkan sempurna. Amber memungkinkan kita melihat dengan mata sendiri kehidupan zaman purba. Dan mempelajari materi genetik hewan seperti itu memungkinkan ilmuwan mendapatkan gambaran yang lebih rinci lagi.
    

Para ilmuwan bahkan dapat mengambil DNA yang masih utuh dari kumbang dan organisme lain yang terjebak dalam amber. Namun, membuat kloning seluruh organisme dari materi purba seperti itu sejauh ini masih mustahil dilakukan. Dan menciptakan kembali hewan rumit seperti dinosaurus dengan kloning potongan materi genetiknya bisa jadi tidak akan pernah mungkin dilakukan.
Amber yang termuda berusia sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Sedangkan yang paling kuno paling sedikit berusia sekitar 300 juta tahun lalu.
Bagaimana seekor tawon dapat berakhir dalam amber? Bayangkan hari panas dan cerah, disuatu tempat dekat khatulistiwa sekian juta tahun yang lalu. Seekor tawon, yang sialnya hinggap di kulit kayu yang merembeskan damar, berusaha sia - sia melepaskan diri dari damar lengket itu dan akhirnya mati. Tetes demi tetes damar perlahan membungkus tubuhnya. Berabad - abad berlalu, pohonnya mati dan membusuk, tetapi gumpalan damar kering berisi tawon hanya mengeras. Akhirnya air menyapu kepingan damar bersama tawon terkubur didalamnya. Sedimen menutupinya, dan seiring dengan waktu, mengubur damar itu jauh di dalam bumi.
Jutaan tahun berlalu, banyak hewan dan tumbuhan lenyap, termasuk spesies tawon itu sendiri, punah menjadi debu bumi. Sementara itu, damar mengeras menjadi fosil. Akhirnya, saat benua - benua mulai bertabrakan, mendesak daratan menjadi pegunungan baru, sedimen membawa damar itu menjadi fosil terdorong naik dan naik.
Suatu hari, seorang paleontolog yang menggali disebuah gunung, menemukan segumpal amber yang licin dan bening. Didalamnya, si tawon menunggu, terkurung dalam penjara keemasannya selama jutaan tahun.
Apalagi yang ditemukan ilmuwan apabila mereka mempelajari amber? Dalam amber berukuran kotak korek api pernah ditemukan sekawanan semut beku berjumlah lebih dari 2.000 yang sudah lama punah. Bunga dan dedaunan dari hutan purba, terawetkan dalam amber seperti bunga kering dalam penindih kertas. Dan akhirnya, sejumlah bayi laba - laba yang baru keluar dari kepompong putih lembut, tindakan pertama dan terakhir mereka di planet bumi jaman dahulu kala, terjebak selamanya dalam amber, seperti foto keeabadian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar