Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Review Buku 'The Things You Can See Only When You Slow Down' dari Haemin Sunim

Tidak ada yang lebih syahdu malam ini daripada hujan yang gerimis dan alunan lagu dari salah satu band favorit aku, A Rocket To The Moon. Awalnya mau melanjutkan menulis skripsi, tapi tiba-tiba tertarik untuk membuat suatu postingan review sebuah buku di blog aku yang sudah lama tidak tersentuh ini.

Buku yang mau aku review di post ini adalah The Things You Can See Only When You Slow Down, dengan penulisnya yaitu Haemin Sunim. Genre buku ini sendiri yaitu non-fiksi, spiritual, self-help, dan filosofi. Sebagai seseorang yang cukup sering baca buku, buku ber-genre non-fiksi sendiri sebenarnya bukan salah satu genre yang paling sering aku baca. Biasanya aku lebih sering baca novel dan kebanyakan adalah novel-novel ber-genre fiksi-fantasi. The Thing You Can See Only When You Slow Down sebenarnya merupakan buku non-fiksi pertama yang aku baca dan mungkin masuk ke dalam list buku favorit aku hehehe...
Ini adalah cover depan buku The Thing You Can See Only When You Slow Down (gambar diambil dari amazon.co.uk)

Judul sebenarnya buku ini cukup panjang, yaitu The Things You Can See Only When You Slow Down: How to be Calm in a Busy World. Buku ini sendiri memiliki sekitar 288 halaman.

Awalnya aku coba baca buku ini karena tertarik dengan judul dan cover bukunya. Selain itu, aku baca buku ini juga karena tertarik pas lihat summary-nya di goodreads dan kebetulan lagi butuh bacaan tentang self-help untuk menjaga pikiran tetap tenang dan dingin selama pengerjaan penelitian tugas akhir sarjana (yang mana amat sangat menguras pikiran dan cukup buat stress tentunya).

Sesuai judulnya, buku ini benar-benar membuat kita berhenti sejenak, menarik napas sebentar dan melihat dunia perlahan sebagaimana semestinya kita melihat dunia. Perlu diketahui, menurut aku isi buku ini tidak seperti buku non-fiksi atau buku-buku self-help lainnya yang terkesan menggurui dan berisi narasi panjang. Buku ini menyajikan beberapa bab dengan pembukaan tiap babnya berupa pengalaman dari penulis sendiri dan dilanjutkan dengan kalimat-kalimat pendek seperti sajak. Kalimat-kalimat inilah yang banyak berisi tentang pengajaran akan bagaimana sebaiknya kita melihat diri kita dan dunia. Ini salah satu quotes dari Haemin Sunim yang aku suka:

"Life is like a theater. You are assigned a role.
If you do't like the role, keep in mind that you have the power to re-create the role you want." 
-Haemin Sunim

Di awal buku, penulis menganjurkan kita untuk membaca perlahan serta menghayati setiap kalimat yang ia tulis, dan menurut aku begitulah seharusnya cara kita melahap buku ini. Setiap kalimat yang ia tulis ditujukan kepada diri kita sendiri untuk tenang sejenak, kemudian bermeditasi dan berteman dengan diri kita sendiri. Aku sendiri suka sama cara penyampaian Haemin Sunim yang menurut aku tidak terkesan menggurui tapi mengajak kita untuk menyadarinya sendiri dan pada akhirnya 'bersedia' untuk ikut melihat bagaimana dunia bekerja dari kacamata Haemin Sunim.

"What makes music beautiful is the distance between one note and another.
What makes speech eloquent is the appropriate pause between words.
From time to time we should take a breath and notice the silence between sounds."
-Haemin Sunim

Kalimat yang penulis tulis benar-benar indah dan lembut. Buku ini semakin memukau ketika kita benar-benar mencoba untuk mengartikan dan merelasikan setiap kata yang ditulis dengan kehidupan kita sendiri. Selain membahas tentang diri kita sendiri, buku ini juga membahas tentang hubungan kita dengan orang lain serta kehidupan.

"If someone looks perfect, then that is because you don't know the person very well." 
-Haemin Sunim

Aku, secara pribadi, merekomendasikan buku ini untuk orang-orang yang benar-benar ingin duduk sejenak dan berhenti dari kesibukkan mereka sebentar. Buku ini pantas mendapatkan porsi waktu membaca yang lebih banyak, karena buru-buru membaca bukanlah cara yang tepat untuk menikmati isi buku ini. Setelah aku baca buku ini, setidaknya aku punya insight baru tentang cara menghadapi diri sendiri walaupun sebenarnya bagi aku, pada akhirnya, efek yang diberikan oleh buku ini belum terlalu signifikan.

Sekian review yang bisa aku tulis. Semoga bisa memberikan pandangan baru untuk kalian yang ingin membaca buku ini maupun buku non-fiksi lainnya. Berkat buku ini juga, akhirnya aku mencoba banyak membaca buku non-fiksi dengan genre seperti self improvement, self help, dan self esteem. Terimakasih untuk kalian yang sudah bersedia membaca postingan ini :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar